Fase vegetatif adalah periode kritis di mana tanaman fokus membangun akar, batang, dan daun. Pemberian Tambahan Makanan berkala atau pemupukan susulan mutlak diperlukan. Pada tahap ini, tanaman sangat membutuhkan unsur hara untuk mencapai potensi pertumbuhan maksimal sebelum memasuki fase generatif.
Teknik penaburan gizi yang umum adalah pemupukan tugal atau penempatan pupuk di sekitar pangkal batang. Tujuannya adalah memastikan Tambahan Makanan dapat langsung dijangkau oleh akar aktif tanaman. Jarak penaburan harus hati-hati, tidak terlalu dekat agar pupuk tidak merusak batang.
Pupuk susulan di fase ini harus didominasi oleh Nitrogen (N). N adalah kunci pertumbuhan vegetatif, berperan dalam pembentukan klorofil dan protein. Kekurangan N dapat menyebabkan daun menguning (klorosis) dan menghambat pertumbuhan pesat yang seharusnya terjadi.
Tambahan Makanan yang mengandung Fosfor (P) juga tetap esensial. Walaupun P lebih banyak dibutuhkan di awal, ia tetap mendukung perkembangan perakaran sekunder. Kombinasi N tinggi dan P sedang sangat ideal untuk mendorong pertumbuhan yang seimbang dan kualitas struktural tanaman.
Waktu pemberian Tambahan Makanan harus tepat sasaran. Pemupukan berkala umumnya dilakukan dalam interval 10 hingga 20 hari, tergantung jenis tanaman. Pemberian yang konsisten memastikan pasokan gizi tidak terputus, mendukung laju pertumbuhan yang stabil.
Selain penaburan padat, aplikasi foliar (semprot daun) adalah metode Tambahan Makanan yang efektif. Teknik ini menyediakan nutrisi mikro secara langsung ke daun, mengatasi defisiensi dengan cepat. Pupuk cair diserap cepat, memberi boost gizi instan pada tanaman.
Air memiliki peran penting dalam teknik penaburan gizi. Pupuk yang telah ditabur harus segera disiram atau diaplikasikan menjelang hujan. Kelembapan memicu pupuk larut, membuatnya tersedia dan mudah diserap oleh akar tanaman.
Kesalahan dalam dosis Tambahan Makanan dapat menyebabkan toksisitas atau justru kekurangan hara. Oleh karena itu, lakukan pengukuran pupuk dengan akurat. Pemberian gizi yang cerdas dan terukur adalah kunci untuk memaksimalkan produksi biomassa di fase vegetatif.