Menu Tutup

“Pertanian Presisi”: Revolusi Digital dalam Mengukur Efisiensi Penggunaan Air dan Pupuk

Sektor pertanian global menghadapi tantangan besar: meningkatkan hasil panen untuk populasi yang terus bertambah sambil meminimalkan dampak lingkungan dan efisiensi sumber daya yang terbatas. Jawaban atas tantangan ini terletak pada Pertanian Presisi, sebuah sistem yang didukung oleh Revolusi Digital. Revolusi Digital dalam pertanian memungkinkan petani untuk mengelola setiap bagian kecil lahan dengan kebutuhan spesifiknya, alih-alih menerapkan dosis seragam di seluruh area. Revolusi Digital ini mengubah pertanian konvensional yang massal menjadi metode yang sangat personal dan Metode Efisiensi tinggi, khususnya dalam penggunaan air dan pupuk.

Inti dari Pertanian Presisi adalah pengumpulan data. Data dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk citra satelit resolusi tinggi, drone pertanian (seperti drone tipe DJI Agras yang digunakan oleh Kelompok Tani Maju Jaya pada Musim Tanam Kedua tahun 2025), dan sensor tanah yang ditempatkan langsung di lapangan. Sensor-sensor ini mampu mengukur variabel penting seperti tingkat kelembapan tanah, kandungan nutrisi (Nitrogen, Fosfor, Kalium), dan pH secara real-time. Hasil Analisis Teknis dari data ini kemudian digunakan untuk membuat peta zonasi variabilitas lahan.

Peta zonasi ini memungkinkan petani untuk menerapkan pendekatan Variable Rate Technology (VRT). Misalnya, di zona lahan yang memiliki tingkat kelembaban tinggi, sistem irigasi tetes otomatis yang terhubung akan mengurangi debit air. Sebaliknya, di zona yang menunjukkan defisiensi Nitrogen, mesin penyebar pupuk akan secara otomatis meningkatkan dosis hanya di area tersebut. Studi yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian Pertanian pada hari Jumat, 8 Agustus 2025, menunjukkan bahwa penerapan VRT dapat mengurangi penggunaan pupuk hingga 15% dan air hingga 20% tanpa mengorbankan kualitas dan kuantitas hasil panen.

Dengan Revolusi Digital, petani kini memiliki alat untuk membuat “Keputusan 3 Detik” di lapangan, beralih dari perkiraan berdasarkan pengalaman menjadi tindakan yang didorong oleh data yang akurat dan spesifik. Hasilnya adalah Perawatan Lahan yang lebih sehat, biaya operasional yang lebih rendah, dan yang paling penting, praktik pertanian yang jauh lebih berkelanjutan.